Pada abad ke-14 beliau tiba di Alas Baha dan di sana beliau bersemadi,yang akhirnya beliau mendapat anugerah di Pacung Ampel Gading dan di tempat itulah lalu di bangun Pura yang bernama Pura Pengaruman/Alas Arum.Kemudian beliau melanjutkan perjalanan menuju utara melintasi beberapa desa dan menemukan tanah yang luas dan subur tempat tersbut bernama Padang Jerak.
Seiring berjalannya waktu,kemudian Sira Arya Sentong mempunyai dua putera yang bernama I Gusti ngurah Ayunan dan I Gusti ngurah Tama.
I Gusti ngurah Ayunan menjadi raja di wilayah Perean dan berganti nama I Gusti Pacung Sakti nama tersebut pemberian leluhurnya yaitu pemberian dari Sira Arya Sentong ayahnya sendiri.
Desa padang jerak merupakan dera yang penduduknya campuran,penduduk yang tinggal di desa Padang Jerak terutama berasal dari D.T Gantung,pasek Pangkung Prabu Tabanan,Dewanegari dan pengikut Gusti Pacung Sakti.
Nama Padang Jerak terebut diganti dengan nama Sobangan yang diambik dari istilah bahasa Bali yaitu 'engsub-engsuban' yang berarti desa berpenduduk dari berbagai daerah.Terbukti benah kata tersebut karena sampai saat ini masih banya ada penduduk dari daerah lain yang berpindah tinggal di Desa Sobangan yang dulunya adalah Desa Padang Jerak.
(letak geografis desa Sobangan,Agama,adat istiadat dan kebudayaan)
1.Lokasi.
Desa Sobangan secara administrasi merupakan wilayah Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung.Desa Sobangan terletak di Utara Badung dengan ketinggian antara 2500-3000 meter di atas permukaan laut dengan batas wilayah secara administratif sebagai berikut:
a)sebelah utara: desa sembung.
b)sebelah selatan: desa Baha.
c)sebelah barat: desa Werdi Buana.
d)sebelah timur: desa Ayunan.
2.AGAMA.
Peranan agama dalam masyarakat sangat penting,agama merupakan dasar yang sangat fundamental dalam melaksanakan pembangunan,
kita hidup bermasyarakat di wilayah Indonesia sudah seharusnya memeluk salah satu Agama yang ada di Indonesia.Untuk dapat melaksanakan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dapat terwujud,itu tidak lepas dari jalur-jalur Agama dan Tri Hita Karana,karena agama dan Tri Hita Karana sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat.
3.Adat Istiadat.
Adat merupakan lembaga masyarakat yang tumbuh kembang atas dasar wilayah,agama/kepercayan,suka duka yang diatur dengan aturan tradisional yang tertulis maupun tidak tertulis(Awig-awig).Sesuai dengan ajaran Agama Hindu,kegiatan adat istiadat serta upacara keagamaan telah dilaksanakan seperti di bawah ini:
a.Upacara Dewa Yadnya,upacara yang ditujukan pada Tuhan.
b.Upacara Pitra Yadnya,yaitu upacara pada orang yang telah meninggal,disesuaikan dengan Desa,Kala,Patra.
c.Upacara Manusa Yadnya,yaitu upacara yang berorientasi pada prinsip gotong-royong,toleransi serta penuh rasa tanggung jawab.
4.Kebudayaan.
Arti kata kebudayaan mengandung pengertian yang luas meliputi ilmu pengetahuan,filsafat,agama, kesucian adat istiadat sangat dipengaruhi oleh masyarakatnya dan baik buruknya penilaian orang tentang adat istiadat ditentukan oleh tingkat kebudayaan,karena kebudayaan merupakan cermin dari kepribadian suatu daerah.Pada dewasa ini pengaruh asing sangat besar masuk ke dalam lingkungan masyarakt.Sehingga itu akan menjadi suatu tantangan baru bagi masyarakat dalam mempertahankan kebudayaan lokal.Namun bukan berarti kita menutup pintu terhadap kebudayaan asing tersebut.
Sobangan.